Dewan Kesenian Jakarta Gelar JICON 2023

Jakarta International Contemporary Dance Festival (JICON) adalah sebuah festival tari yang diprakarsai oleh Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta. Festival ini bertujuan untuk menggambarkan beragam eksperimentasi dalam seni koreografi dengan menghubungkan berbagai bentuk karya artistik dan eksperimental dalam kehidupan masyarakat urban. Tema utama program JICON 2023 adalah “Tari dan Spiritualisme dalam Konteks Urban,” menjadikan festival ini sebagai puncak acara seni tari tahun ini. JICON, singkatan dari Jakarta International Contemporary Dance Festival, dijadwalkan berlangsung pada 14-18 November 2023 dengan tema “SPHERE.”

Josh Marcy, Ketua Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta, berharap JICON 2023 akan menjadi refleksi bersama untuk melihat karya seni dengan sudut pandang baru. Marcy menjelaskan bahwa JICON tahun ini merupakan cara Komite Tari untuk melebarkan pemikiran. Program tahun sebelumnya, Dance in Space, yang menampilkan pertunjukan di lokasi tertentu, kini diperluas dengan program bernama Meruang. Meruang tidak hanya menyajikan tontonan, tetapi juga melibatkan ruang dan masyarakat sekitar untuk merasakan kebersamaan dalam berekspresi. Selain itu, ada program Telisik Tari yang berbasis riset dan arsip, serta Imajitari, festival film tari internasional berbasis kompetisi dengan partisipasi dari 849 karya film dari 94 negara.

Rebecca Kezia, yang menjadi kurator Festival, menjelaskan bahwa tema “Sphere” dipilih untuk menggambarkan ruang lingkup yang besar. Festival ingin melihat keluasan praktik-praktik koreografi dan menawarkan berbagai program di sepanjang acara untuk memahami bagaimana spiritualitas urban tercermin dalam karya seni yang luas.

JICON 2023 mendapat dukungan dari Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Ahmad Mahendra, Direktur Dit PMM Kemendikbud, mengapresiasi gagasan Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta, menyatakan bahwa festival ini merupakan ide yang cemerlang dalam mengartikan kebaruan dan perluasan dalam seni. Mahendra juga menekankan perlunya melibatkan berbagai medium dan sudut pandang baru untuk melihat perilaku dan peristiwa dalam situasi yang berubah, terutama setelah menghadapi pandemi.

JICON 2023 diadakan dengan kolaborasi bersama Produksi Film Negara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Unit Pengelola Taman Ismail Marzuki, PT Jakarta Propertindo, Kineforum, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Komunitas Utan Kayu, Kedai Tempo, The Ballet Academy, Kafe Bedjono Solo, Gerakan Indonesia Kita, Eksotika Karmawibhangga Indonesia Foundation, dan Prakarsa Media Parakata.

Sumber : tempo.co