Di usia 29 tahun, Saras Dewi telah meraih gelar doktor filsafat. Ia aktif mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia dan
sempat menjabat sebagai Ketua Program Studi Ilmu Filsafat. Buku berjudul “Ekofenomenologi: Mengurai Disekuilibrium Relasi Manusia dengan Alam” diterbitkannya di tahun 2015.

Perempuan yang akrab disapa Yayas ini berkiprah dalam dunia seni budaya dengan menulis sastra, feminisme, HAM, filsafat
timur dan isu-isu lingkungan di beberapa media massa nasional. Ia juga terpilih menjadi juri untuk penghargaan sastra “Khatulistiwa Literary Award” dan juga merupakan anggota dewan pengarah untuk “ASEAN Literary Festival”.