meruang #1 | "nilik"
IKMAL AWFAR (lahir 1993) merupakan seorang fotografer sekaligus sutradara fesyen dan beauty, berbasis di Jakarta, yang memulai karier profesionalnya sejak 2017.
Pendekatan yang modis, unik, dan spesifik menciptakan karyakarya dan citra kuat dan kaya akan cerita. Hal itu tertuang terutama dalam arahannya terhadap kampanye foto dan video untuk sederet jenama termasuk Luxcrime, ESQA, dan Happyfit.
Sebagai seorang seniman, ide tentang keberagaman dan pertanyaan seputar identitas menjadi sejumlah topik yang dekat dengannya. Seluruhnya dituangkan melalui kemampuannya membagikan cerita dalam karya berbasis foto dengan visual yang menggugah.
Di luar itu, Ikmal telah menggarap sejumlah karya komersial lainnya untuk Shiseido, ERHA, hingga Samsung Indonesia serta berkolaborasi dengan sejumlah desainer dan jenama fesyen termasuk Harry Halim, Priyo Oktaviano, Rama Dauhan, dan Litti. Karya-karya editorial Ikmal pun telah masuk ke publikasi lokal maupun internasional, seperti Elle Magazine, Harper’s Bazaar, hingga Vingt Sept.
DANIEL ESPE, seorang penari dan koreografer yang juga menekuni dunia pendidikan. Kecintaannya terhadap tari dimulai sejak usia 3 tahun dan bergabung ke sanggar tradisi, hingga lanjut pendidikan di bidang tari di Jakarta. Selama menekuni dunia tari di Jakarta, Daniel terlibat di beberapa karya seniman nasional seperti Hartati, Tom Ibnur, Sardono dan Li Ming Wei dari Taiwan. Selain itu Daniel mulai menampilkan karyanya pada ajang I-Move 5, juga showcase tari lainnya.
NILIK
Daniel Espe, seorang penari dan koreografer yang juga menekuni dunia pendidikan, dan Ikmal Awfar adalah seorang fotografer sekaligus sutradara fesyen dan beauty, berkolaborasi menghasilkan karya berbasis pertunjukan dalam JICON 2023 kali ini. Lebih mendalam, keduanya menelusuri perilaku dari masyarakat urban dengan mengamati fenomena kecanduan akan smartphone sebagai media komunikasi yang kadang menghasilkan perilaku “absurd” bila dibandingkan dengan interaksi dalam dunia nyata.
Dalam karya Nilik, Daniel dan Ikmal secara khusus akan mengangkat fenomena live stream di mana seseorang mempertontonkan dirinya ke publik tanpa mengetahui siapa yang menyaksikan. Kecanduan menampilkan diri, dan menatap diri dari refleksi kamera depan gawai yang ditonton ratusan bahkan ribuan penonton itu lah yang menginspirasi Nilik yang memadukan olah tari dengan gawai sebagai media dokumentasi kejadian. Hal tersebut yang dilihat mereka sebagai contoh percepatan bahkan perluasan jangkauan dari masyarakat masa kini, yang pada kenyataannya membuat pandangan kebanyakan orang semakin terbatas, hanya bergerak dalam satu ruang yang begitu sempit.
Seniman | Artist
Daniel Espe dan Ikmal Awfar
Produser | Producer
Haiza Putti
Penari | Dancers
Daniel Espe, Deka, Saddam
Komposer | Composer
Christ Eleazar
Tim | Team
Aldo Nazario, Sarah Hidayat